A. MUQADDIMAH DAN LATAR BELAKANG
Menguasai ilmu
Al-Qur’an, membaca, memahami, mentilawahkan dan ditilawahkan ayat-ayat Allah di
dalamnya kemudian membenarkannya dengan ketaatan adalah kewajiban bagi setiap
peribadi muslim (fardhu ‘ain). Sebagaimana menguasai ilmu
ditilawahkannya aya-ayat Allah dalam peristiwa alam yaitu hokum-hukum Allah
tentang alam fisika, kimia dan biologi kewajiban bagi orang di sejumlah
muslimin berkomunitas dan bermasyarakat bila komunitas dan masyarakat itu tak
ada spesialis yang ahli di sesuatu bidang itu terjadi kemudharatan (fardhu
kifayah). Di samping kewajiban baik fardhu ‘ain maupun fardhu
kifayah, keduanya sekaligus adalah Hajat Asasi Manusia Muslim yang tak
dapat hanya dipenuhi yang satu tanpa yang lainnya.
Selain
pendidikan formal yang selamam ini kita kenal, pendidikan non-formal juga tak
dapat dibiarkan tak terdayagunakan secara optimal. Apalagi pendidikan Al-Qur’an
yang sedemikian merupakan kewajiban sekaligus kebutuhan dasar setiap individu Muslim
tak sekedar fardhu kifayah, pendidikan formal tentu sangat jauh dari memadai.
Hal ini karena memang sejatinya setiap sejumlah orang Muslim berkomunitas
membutuhkan lembaga pelayanan Hajat Asasi Muslimnya itu untuk ibadah dan
pendidikan Al-Quran kepada warganya, baik itu kelembagaan Masjid, Mushalla dan
lebih-lebih lagi memang lembaga pendidikan Al-Qur’an maupun pesantren.
Pesantren
Masyarakat Nurussalam bermaksud mengisi pos-pos pendidikan non-formal yang saat
ini walaupun sudah banyak ada, tetapi tetap belum mengakomodasi kebutuhan dasar
pendidikan masyarakat banyak secara merata. Pesantren Masyarakat Nurussalam
memenuhi bidang pendidikan yang sangat fundamental bagi umat ini yaitu
Al-Qur’an.
Disamping
pendidikan sejak Bina Baca (Bina Qira’aty) Al-Qur’an itu wajib karena membaca
Al-Qur’an itu diperintahkan Allah :
Dan bacalah Al-Qur'an
itu dengan tartil. (QS. 73/Al-Muzzammil : 4)
Mengingat
pentingnya menguasai ilmu Al-Qur’an sejaka membacanya dengan benar dan tartil,
kemudian kenyataan yang didapati pada saat ini bahwa masih jauhh dari cukup
yang menyelenggarakan pendidikan Tahsin (Perbaikan Bacaan Menjadi Baik dan Benar) dan Bina Tahfizh (Bina Penghafalan) Al-Qur’an, maka kami merasa
tertuntut tanggungjawab untuk ambil bagian bagi berlangsungnya agenda umat ini.
Terpacu pula oleh harapan agar masyarakat terbebas dari buta huruf dan buta
makna Al-Qur’an, agar membaca Al-Qur’an dengan benar dan tartil.Demikian pula
untuk ikut menjaga kelestarian Al-Qur’an tetap hadir termasuk dengan
menghafalkannya.
Bina Tilawaty
untuk difahaminya Al-Qur'an dan dibenarkan dengan ketaatan tak dapat dikesampingkan agar
setiap pribadi maupun komunitas Muslim tak terbebani beban yang Allah Subhaanahu
wa Ta’aala tidak membebankannya, sebagaimana firman-Nya :
Perumpamaan
orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat kemudian mereka tiada memikulnya
adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya
perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi
petunjuk kepada kaum yang zhalim. (QS. 62/Al-Jumu’ah : 5)
Tak terkecuali
pula bahwa program pembinaan Al-Qur’an pada umatnya termasuk jalan yang
ditunjukkan Allah untuk mengangkat derajat kemuliaan dan mengentaskan dari
keterpurukan harkat dan martabat umat akibat diabsenkannya ayat-ayat Allah
dibaca, dihafal, difahami dan dibenarkan dengan berserah diri pada Allah Subhaanahu
wa Ta’aalaa.
Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya? (QS. 21/Al-Anbiyaa' : 10)
Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya. (HR. Bukhary)
Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zhalim. (QS. 29/Al-'Ankabuut : 49)
Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :
Orang yang mahir dengan Al-Qur'an bersama hamba-hamba Allah yang mulia dan taat dan orang yang membaca Al-Qur'an sedangkan ia terbata-bata dan dia dengan kesulitan maka baginya adalah dua balasan nilai amal. (HR. Bukhary dan Muslim)
Rasulullah bersabda : Orang yang di dadanya kosong Al-Qur'an bagaikan rumah kosong tak berpenghuni (HR. At-Tirmidzy)
B. V I S I
Sebagai lembaga Qur'an yang melahirkan Generasi Qur'ani yang berjalan di atas manhaj kenabian dan berperan serta dalam membawa umat dari kegelapan menuju cahaya kebenaran Ilahiah
C. M I S I
1. Mencetak para penghafal Al-Qur'an yang berjiwa da'i dan mujahid.
2. Mensyiarkan dan memasyarakatkan Al-Qur'an.
3. Memberdayakan masyarakat dalam berbagai sektor dalam bingkai Al-Qur'an.
PROGRAM
Dalam perjalanan menuju terwujudnya Program Pesantren Masyarakat Nurussalam dimana para santri belajar di berbagai lokasi, kami menjalankan program-program kegiatan belajar-mengajar Al-Qur'an dengan sistem cluster melalui pendekatan ke komunitas masyarakat dan bersinergi dengan fasilitas di lingkungan sekitar yang mendapat sambutan baik dari masyarakat.
Program Pesantren Masyarakat Nurussalam, antara alain meliputi :
Pertama : Bina Qira'aty (Membina warga bisa baca Ala-Qur'an dengan baik dan benar)
Kedua : Bina Amtsilaty (Membina warga menggunakan tata bahasa dan konjugasi kata yang benar ketika membaca, memahami maupun menghafal Al-Qur'an)
Ketiga : Bina Tahfizhy (Bina warga menghafal Al-Qur'an dengan menguasai metodologi praktis, terapan dan memadai)
Keempat : Bina Tilawaty (Membina warga berQur'an, ayat-ayat Allah ditilawah, diterjemah per kata, difahami)
Al-Qur'an yang dibaca salah caranya, difahami salah bahasanya, dihafal salah penguasaannya menjadi beban berat yang Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa tidak membebankan beban ini pada hamba-Nya.
C.
SUSUNAN PENGURUS
DEWAN PEMBINA :
Ustadz Ali
Masrum Al-Mudhoffar
PENGURUS :
Ketua : Prabowo AJi
Wakil Ketua : Ismuadi
Sekretaris :Din Ardian Adyaksa
Wakil Sekretaris : Ummu Kultsum
Bendahar : Isman Solichin
Wakil Bendahara : Hendrawati Dwi Rahajeng
BIDANG-BIDANG :
Pendidikan &
Dakwah : Muhammad Kholis Nur Mujahid
Majlis Asatidz : 1. Ustadz Muhammad Kholis
Nur Mujahid
2. Ustadz
Muhammad Yusuf
3. Ustadzah Ummu
Kultsum
Perlengkapan : Suwarno
Dana & Usaha : Suwandi
D.
DESKRIPSI PROGRAM
Dalam perjalanan
menuju terwujudnya Program Pesantren Masyarakat Nurussalam dimana para santri
belajar di berbagai lokasi, kami menjalankan program-program kegiatan belajar
–engajar Al-Qur’an dengan system cluster melalui pendekatan ke komunitas
masyarakat dan bersinergi dengan fasilitas di lingkungan sekitar yang mendapat
sambutan baik dari masyarakat.
Program Pesantren Masyarakat Nurussalam, antara alain
meliputi :
Pertama : Bina Qira'aty (Membina warga
bisa baca Ala-Qur'an dengan baik dan benar)
Kedua : Bina Amtsilaty (Membina warga
menggunakan tata bahasa dan konjugasi kata yang benar ketika membaca, memahami
maupun menghafal Al-Qur'an)
Ketiga : Bina Tahfizhy (Bina warga
menghafal Al-Qur'an dengan menguasai metodologi praktis, terapan dan memadai)
Keempat : Bina Tilawaty (Membina warga
berQur'an, ayat-ayat Allah ditilawah, diterjemah per kata, difahami)
Al-Qur'an yang dibaca salah caranya, difahami salah
bahasanya, dihafal salah penguasaannya menjadi beban berat yang Allah
Subhaanahu wa Ta'aalaa tidak membebankan beban ini pada hamba-Nya.
Kegiatan
Berikut adalah
program-program Pesantren Masyarakat Nurussalam baik yang sudah berjalan maupun
yang akan datang :
- Program Belajar Baca Al-Qur’an Anak-anak
a). Lokasi : Masjid An-Nur, Pandanwangi – Puri
Gemah Senotsa
b). Jadwal : Selasa – Kamis, pukul 16.30 – 17.45
c). Pengampu : Ustadzah Ummu Kultsum
d). Peserta : Santri setingkat SD, jumlah :
- Program Tahsin dan Tahfizh Anak-anak
a). Lokasi : Masjid An-Nur, Pandanwangi – Puri
Gemah Senotsa
b). Jadwal : Selasa – Kamis, pukul 16.30 – 17.45
c). Pengampu : Ustadz Muhammad Yusuf
d). Peserta : Santri setingkat SD, jumlah : 9 anak
- Program Kajian Keislaman Anak-Anak
a). Lokasi : Masjid An-Nur, Pandanwangi – Puri
Gemah Senotsa
b). Jadwal : Senin pecan II- IV, pukul 16.30 –
17.45
c). Pengampu : Ustadz Muhammad Kholis Nur Mujahid
d). Peserta : Santri setingkat SD, jumlah : 9 anak
- Program Belajar Baca Al-Qur’an Ibu-ibu (Ummahat)
a). Lokasi : Masjid An-Nur, Pandanwangi – Puri
Gemah Senotsa
b). Jadwal : Kamis, pukul 16.30 – 17.45
c). Pengampu : Ustadzah Ummu Kultsum
d). Peserta : Ibu-ibu Warga Puri Gemah Snetosa
- Program Kajian Keislaman Remaja
a). Lokasi : Masjid An-Nur, Pandanwangi – Puri
Gemah Senotsa
b). Jadwal : Sabtu, pukul 20.00-21.30
c). Pengampu : Ustadz Hasan
d). Peserta : Santri setingkat SMP dan SMA, sejumlah
:
- Program Evaluasi Materi Keislam Ank-anak (Cerdas Cermat, Kuis, Game)
a). Lokasi : Masjid An-Nur, Pandanwangi – Puri
Gemah Senotsa
b). Jadwal : Senin pekan I, pukul 16.30 – 17.45
c). Pengampu : Ustadz Muhammad Kholis Nur Mujahid
d). Peserta : Santri setingkat SD dan SMP, jumlah : 9
anak.
- Program Bina Tilawaty (Ayat-ayat Allah Ditilawah, Diterjemah perkata, Difahami).
a). Lokasi : Masjid An-Nur, Pandanwangi – Puri
Gemah Senotsa
b). Jadwal : Ba’da Shalat Shubuh dan Zhuhur
c). Pengampu : Ustadz Abu Syerftaztika
d). Peserta : Santri dewasa, jumlah : 1- 4 orang
- Program Bina Tilawaty (Ayat-ayat Allah Ditilawah, Diterjemah perkata, Difahami).
a). Lokasi : Blancirsari IX - Plamongansari
b). Jadwal : Selasa pukul 10.00 – 11.45
c). Pengampu : Ustadz Abu Syerftaztika
d). Peserta : Santri dewasa, jumlah : 6-8 orang
- Program Bina Kafa’at Nafar Asatidz (Bina Kompetensi Team Pengajar) diselenggarakan dalam bentuk TOT (Training of Trainer)
a). Lokasi : Ditentukan oleh peserta Angkatan
bersama Pengampu
b). Jadwal : Ditentukan oleh peserta Angkatan
bersama Pengampu
c). Pengampu : Ustadz Muhammad Kholis Nur Mujahid
d). Peserta : Peserta sekualifikasi pengajar membaca
Al-Qur’an, jumlah : 10 orang.
E.
ANGGARAN DANA KEGIATAN
Terlampir
F.
PENUTUP
Program
mensyi’arkan dan mengamalkan Al-Qur’an merupakan tanggung jawab bersama kaum
muslimin, sehingga diperlukan sinergi berbagai fihak baik pengurus, asatidz,
donatur dan jama’ah muslimin. Tujuan menegakkan kalimat Allah dan risalah yang
disampaikan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam tidak akan pernah
padam hingga sampai waktu yang kita yakini.
Ada harapan
besar atau cita-cita kami, yaitu :
- Pesantren Masyarakat Nurussalam dapat menyelenggarakan belajar Al-Qur’an setiap hari dengan variasi waktu yang lebih beragam, agar kesempatan masyarakat untuk belajar Al-Qur’an lebih luas.
- Mendirikan Pondok Tahfizh Al-Qur’an untuk santri mukim baik putra maupun putrid, sebagai sentral kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an.
- Mengembangkan dan memperbanyak Pesantren Masyarakat Nurussalam dengan membuka cluster/filial/cabang pesantren masyarakat yang berbasiskan komunitas masyarakat.
- Menciptakan dan mengembangkan Unit Usaha dalam rangka swadaya sumber pembiayaan program-program kegiatan Pesantren Masyarakat Nurussalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar