Selasa, 26 Oktober 2010

Bencana dan Dosa

Bencana Hujan Batu Panas :
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ
Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, (QS. 11/Huud : 82)

Dosa Penghancur Institusi Hukum Allah Sebagai Standar Halal dan Haram
Dosa umat pada masa kenabian Nabi Luth adalah menghancurkan sendi institusi masyarakat yang dibangun kehidupan berumah tangga antara laki dan perempuan dalam bersuami-istri. Institusi yang dibangun dengan pernikahan yang sah menurut ajaran Allah dihancurkan dengan sodomisme, homoseksual sebagai agenda pemicu agenda-agenda indah pembebasan (liberalisasi), missi kemanusiaan (humanisme) demi akal mempertuhankan manusia dan kecerdasan duniawinya.
لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ   فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ  فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ
(Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)".  Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. (QS. 15/Al-Hijr : 72-74)

Dosa Penghancur Basis, Pembunuh Karakter Ajaran Allah :
Dosa umat dan pemimpinnnya yang mengirimkan pasukan gajah adalah menyerbu menghancurkan Ka'bah. Tempat dimana Ka'bah itu berada adalah baitullah (rumah Allah), yang berarti tempat, juga symbol dan sekaligus karakter dalam ajaran apa ia dibangun. Ialah dibangun dari mulanya untuk manusia sujud beribadah kepada Allah dengan tidak menyekutukan Allah dengan apa  dan siapapun jua. Ia juga dibangun menjadi wujud kongkrit symbol dan karakter ajaran Islam yang diinstitusikan dalam kehidupan bermasyarakat berkepemimpinan.

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ  فِيهِ ءَايَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ ءَامِنًا     وَِللهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. 3/Aali 'Imraan : 96-07)
Pada hakikatnya dosa umat dan pemimpinnnya yang mengirimkan pasukan gajah adalah menyerbu menghancurkan basis, pusat, symbol dan karakter institusi mentaati ajaran yang diturunkan Allah yang tidak menyekutukan Allah dengan apa  dan siapapun jua.
Pasukan gajah binasa dengan nista dan nestapa bersama segala yang keduniaan yang dicintai dan disombongkannya di hadapan ajaran dan misi kenabian.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ   أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ   وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ   تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ   فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka`bah) itu sia-sia?, Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat). (QS. 105/Al-Fiil : 1-5)


Bencana Suara Mengguntur :

Ajaran Islam yang diperjuangkan Nabi Syu'aib bermissikan membangun masyarakat yang bebas dari kecurangan berkenaan dengan jual beli ataupun kekayaan harta secara umum.
Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu`aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada ilah bagi kalian selain Dia. Dan janganlah kalian kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kalian dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadap kalian akan adzab hari yang membinasakan (kiamat)."
Dan Syu`aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kalian merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kalian membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.

Dosa Kecurangan dan Pertentangan antar Sesama Muslim
Missi ajaran Islam dalam hal ini, memperlakukan jual beli dan mencari serta membelanjakan harta dengan curang sebagai kejahatan membuat kerusakan di muka bumi.
Demikian pula membuat pertentangan terhadap orang yang mengusung missi ajaran yang dibawa oleh penerus risalah nabi dan rasul Allah.

Nabi Syu'aib berkata : Hai kaumku, janganlah hendaknya pertentangan antara aku (dengan kamu) menyebabkan kamu menjadi jahat hingga kamu ditimpa azab seperti yang menimpa kaum Nuh atau kaum Huud atau kaum Shaleh, sedang kaum Luth tidak (pula) jauh (tempatnya) dari kamu.


وَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَالَّذِينَ ءَامَنُوا مَعَهُ بِرَحْمَةٍ مِنَّا وَأَخَذَتِ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ
Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Syu`aib dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengan dia dengan rahmat dari Kami, dan orang-orang yang zhalim dibinasakan oleh satu suara yang mengguntur, lalu jadilah mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (QS. 11/Huud : 94)

Bencana Air Bah

Bencana air bah yang membinasakan ditimpakan pada umat Nabi Nuh yang mendustakan dan melecehkan sunnah kenabian  dan missi kerasulan Nabi Nuh
وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مََلأٌ مِنْ قَوْمِهِ سَخِرُوا مِنْهُ قَالَ إِنْ تَسْخَرُوا مِنَّا فَإِنَّا نَسْخَرُ مِنْكُمْ كَمَا تَسْخَرُونَ   
Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan melewati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). (QS. 11/Huud : 40)

فَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ أَنِ اصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا فَإِذَا جَاءَ أَمْرُنَا وَفَارَ التَّنُّورُ فَاسْلُكْ فِيهَا مِنْ كُلٍّ زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلاَّ مَنْ سَبَقَ عَلَيْهِ الْقَوْلُ مِنْهُمْ وَلاَ تُخَاطِبْنِي فِي الَّذِينَ ظَلَمُوا إِنَّهُمْ مُغْرَقُونَ
Lalu Kami wahyukan kepadanya: "Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami, maka apabila perintah Kami telah datang dan tannur telah memancarkan air, maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa adzab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zhalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan. (QS. 23/Al-Mu'minuun : 27)


Bencana Terbenam ke Dalam Bumi

Bencana tenggelam kedalam bumi merupakan jawaban atas dosa menyombongkan kekayaan, kemampuan dan ilmu dari akalnya sendiri tidak mau dikaitkan dengan mahakaya, mahakuasa dan mahatahunya Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa.

Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri".
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ اْلأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ
Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS. 28/Al-Qashash : 81)


Ma'na Bencana

Dosa-dosa yang dijawab dengan adzab antara lain :
1). Dosa menghancurkan sendi institusi masyarakat yang dibangun kehidupan berumah tangga antara laki dan perempuan dalam bersuami-istri diantaranya dengan hubungan laki-laki dan perempuan di luar nikah, sodomisme dan homoseksual.
2). Dosa menghancurkan basis, pusat, symbol dan karakter institusi mentaati ajaran yang diturunkan Allah
3). Dosa kejahatan membuat kerusakan di muka bumi dengan berlangsungnya jual beli dan mencari serta membelanjakan harta dengan curang.
4). Dosa membuat pertentangan terhadap orang yang mengusung missi ajaran yang dibawa oleh penerus missi risalah kenabian rasul Allah.
5). Dosa mendustakan dan melecehkan sunnah kenabian  dan missi kerasulan Nabi Allah
6). Dosa menyombongkan kekayaan, kemampuan dan ilmu dari akalnya sendiri tidak mau dikaitkan dengan mahakaya, mahakuasa dan mahatahunya Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa.

Nalar logika yang dicerahkan ayat-ayat Allah adalah bencana-bencana yang diperistiwakan Allah sebagai jawaban pasti terhadap dosa. Tetapi banyak manusia keras kepala kontra pencerahan itu dengan memandang bencana adalah peristiwa alam yang berdiri sendiri tak ada kaitannya dengan dosa, tak ada hubungannya dengan kitab suci dan tak ada urusannya dengan  mahakaya, mahakuasa dan mahatahunya Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa. Solidaritas tinggi, kerjakeras bahu membahu tolong menolong dan saling ikut berduka sedalam-dalamnya untuk menanggulangi penderitaan dari bencana tetapi tidak untuk menanggulangi perbuatan dosa kepada Tuhan yang Mahaesa.

Adapaun makna bencana adalah bahwa :
Pertama : Bagi orang yang menyombongkan ajaran nenek moyang, kekuatan dan kekuasaan, kekayaan harta, ilmu pengetahuan yang dimiliki yang dengan begitu si pemilik keunggulan yang disombongkan itu menjadi enggan menjawab ajaran Allah dengan ketaatan, bencana itu adalah adzab yang menghinakan dan membinasakan.

Kedua : Bagi orang yang berserah diri (muslim) pada Allah dengan ajaran-Nya dalam Al-Qur'an dan sunnah Rasul-Nya maka bencana itu bermakna meningkatkan kebergantungannya kepada maha segalanya Allah lebih bersih dari unrur kebergantungan kepada selain Allah, bisa juga bermakna itulah cara Allah agar hamba-Nya begitu dekat dengan Khaliqnya, juga cara Allah untuk mengampuni dosa-dosanya dan meninggikan derajatnya.

Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa mengingatkan :

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لاَ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. (QS. 8/Al-Anfaal : 25)

عَنْ عَائِشَةَ تَبْلَغُ بِهِ النَّبِيَّ "إِذَا ظَهَرَ السُّوْءُ فِي اْلأَرْضِ أَنْزَلَ اللهُ بِأَهْلِ اْلأَرْضِ بَأْسَهُ" فَقُلْتُ وَفَيْهِمْ أَهْلُ طَاعَةِ اللهِ ؟ قَالَ "نَعَمْ ثُمَّ يَصِيْرُوْنَ إِلَى رَحْمَةِ اللهِ".
Dari 'Aisyah yang sampai dari Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam : "Apabila telah nyata keburukan di bumi Allah menurunkan bencana pada penduduk bumi"
Aku 'Aisyah bertanya : "Padahal di kalangan penduduk bumi itu ada ahli taat pada Allah ?
Rasulullah menjawab : "Ya. Kemudian mereka menjadi orang-orang yang menuju rahmat Allah" (HR. Ahmad)

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ يَقُوْلُ "إِذَا ظَهَرَتِ الْمَعَاصِيُ فِي أُمَّتِيْ عَمَّهُمُ اللهُ بِعَذَابِ مِنْ عِنْدِهِ" فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَمَّا فِيْهِمْ أُنَاسٌ صَاِلحُوْنَ ؟ قَالَ "بَلَى" قَالَتْ فَكَيْفَ يَصْنَعُ أُولَئِكَ ؟ قَالَ "يُصِيْبُهُمْ مَا أَصَابَ النَّاسَ ثُمَّ يَصِيْرُوْنَ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ".
Dari Ummi Salamah, istri Nabi radhiyallaahu 'anha, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda : "Apabila telah nyata kema'shiyatan di kalangan umatku, Allah mernimpakan adzab dari fihak-Nya secara umum menimpa mereka"
Aku bertanya : "Wahai Rasulullah, walaupun di kalangan mereka ada manusia-manusia yang shalih ?
Rasulullah bersabda : "Benar"
Ummu Salamah bertanya : "Lalu apa yang mereka perbuat ?"
Rasulullah bersabda : "Adzab itu menimpap mereka apa yang menimpa manusia kemudian orang-orang shalih itu menjadi orang-orang yang menuju ampunan dan keriridhaan dari Allah" (HR. Ahmad)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BULAN SUCI DIBAWAH KAKI ZIONIS

Disampaikan pada : Forum Kajian AT-TAUBAH Bagian/SMF Ilmu Penyakit Saraf FK. UNDIP/RSUP Dr. Kariadi Semarang, Ahad 23 November 20...