Kamis, 07 Juli 2011

Makhluk Surga Menyeberangi Alam Dunia


يَاأَيُّهَا اْلإِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ      الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ
فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ     كَلاَّ بَلْ تُكَذِّبُونَ بِالدِّينِ    وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ   كِرَامًا كَاتِبِينَ     يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ    إِنَّ اْلأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ    وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ    يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ الدِّينِ    وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَائِبِينَ
Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Rabb-mu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuh-mu. Bukan hanya durhaka saja, bahkan kalian mendustakan hari pembalasan. Padahal sesungguhnya bagi kalian ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (perbuatan kalian), yang mulia (di fihak Allah) dan yang mencatat (perbuatan-perbuatan kalian itu), mereka mengetahui apa yang kalian kerjakan. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh keni'matan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu. (QS. 82/Al-Infithaar : 6-16)

Memang Allah Subhaanahu wa Ta'aalaa menyediakan neraka Jahannam bagi kebanyakan manusia sebagaimana firman-Nya.

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لاَ يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَاْلأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (ayat-ayat kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagaimana halnya binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. 7/Al-A'raaf : 179)

Tetapi Allah tidak mengundang manusia memasuki neraka melainkan Allah megundang hamba-hamba-Nya yang berjiwa tenang memasuki surga-Nya.

وَاللهُ يَدْعُو إِلَى دَارِ السَّلاَمِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Allah menyeru (mengundang manusia) ke negeri Darussalam (surga di alam akhirat), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (QS. 10/Yuunus : 25)

Sedangkan yang mengundang manusia memasuki neraka adalah syetan :
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ ءَابَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)? (QS. 31/Luqmaan : 21)

Gangguan Duniawi

Terhadap undangan Allah memasuki surga-Nya itu diantara manusia ada yang membantahnya dengan melancarkan operasi untuk gagasan yang diajdikan ideologi dengan dalih penyelesaian yang baik dan kesepakatan damai.
Alasan penyelesaian yang baik dan kemufakatan damai dijadikan ideologi untuk menggantikan dan mengambil alih ketaatan pada ajaran Allah dan Rasul-Nya sebagai dasar bersikap dan pengambilan keputusan.

فَكَيْفَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ثُمَّ جَاءُوكَ يَحْلِفُونَ بِاللهِ إِنْ أَرَدْنَا إِلاَّ إِحْسَانًا وَتَوْفِيقًا
Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu mushibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: "Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan kemufakatan damai". (QS. 4/An-Nisaa' : 62).

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لاَ يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلاَ مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُورُ
Hai manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menanggung balasan bagi anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menanggung balasan bagi bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kalian, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kalian dalam (mentaati) Allah. (QS. 31/Luqmaan : 33)

Induk masa depan di dunia orang yang mengikuti pemerdayaan dunia dan pemerdayaan syetan disabdakan Rasulullah sebagai berikut :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَحْسِرَ الْفُرَاتُ عَنْ جَبَلٍ مِنْ ذَهَبٍ يَقْتَتِلُ النَّاسُ عَلَيْهِ فَيُقْتَلُ مِنْ كُلِّ مِائَةٍ تِسْعَةٌ وَتِسْعُونَ وَيَقُولُ كُلُّ رَجُلٍ مِنْهُمْ لَعَلِّي أَكُونُ أَنَا الَّذِي أَنْجُو

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : Kiamat tidak akan datang sehingga sungai Euphrat surut menyingkapkan gunung emas, manusia berperang atasnya, sehingga dari setiap seratus orang akan terbunuh sembilan puluh sembilan. Setiap orang dari mereka mengatakan, "Mudah-mudahan, akulah yang selamat itu" (HR. Muslim, no. 5152)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَقِيءُ اْلأَرْضُ أَفْلاَذَ كَبِدِهَا أَمْثَالَ اْلأُسْطُوَانِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ فَيَجِيءُ الْقَاتِلُ فَيَقُولُ فِي هَذَا قَتَلْتُ وَيَجِيءُ الْقَاطِعُ فَيَقُولُ فِي هَذَا قَطَعْتُ رَحِمِي وَيَجِيءُ السَّارِقُ فَيَقُولُ فِي هَذَا قُطِعَتْ يَدِي ثُمَّ يَدَعُونَهُ فَلاَ يَأْخُذُونَ مِنْهُ شَيْئًا
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda : Kelak, bumi akan memuntahkan kekayaannya yang terpendam seperti gulungan dari emas dan perak. Kemudian, datanglah pembunuh, ia berkata : 'Untuk inilah aku dulu membunuh'   Datang pula orang yang memutuskan hubungan silaturahim, kemudian ia berkata : 'Karena inilah aku memutus hubungan beriman silaturahimku'. Datang pula pencuri,lalu ia berkata : 'Karena inilah tanganku dihukum potong'   Kemudian mereka meninggalkannya tanpa mengambilnya sedikitpun (HR. Muslim, no. 1683)



Hamba-hamba Allah Makhluk Surga

Undangan Allah memasuki surga-Nya dijawab oleh hamba-hamba Allah yang membangun komunitas kebersamaan berkepemimpinan yang satu sama lainnya saling menyatakan untuk menjadi saksi bahwa hamba-hamba Allah itu adalah makhluk surga dia alam akahirat yang sedang menyeberangi alam kehidupan dunia yang berkarakteristik tipu daya dan ujian.
Dalam perjalanan membangun kebersamaan, makhluk surga akhirat itu dalam menyeberangi alam dunia ini mengalami gangguan yang memudharatinya dari orang yang mau uang tetapi tidak mau hukum Allah yang melekat pada uang itu. Demikian pula kekuasaan sosial, juga kesenangan-kesenangan duniawi lainnya tetapi tidak mau hukum Allah yang melekat padanya.
Para pelancar gangguan mau uang sekecil apapun, kekuasaan ataupun jabatan dan kesenangan duniawi lainnya dengan tidak mau menjadikan alam akhirat sebagai dasar pertimbangan mengambil keputusan dan sikap terhadap malang melintangnya kehidupan di dunia, maka itu pula adalah ternista hina dan teradzab siksa.

فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Maka rasailah oleh kalian (siksa ini) disebabkan kalian melupakan (tidak mau tahu) akan pertemuan dengan hari kalian ini (Hari Kiamat); sesungguhnya Kami telah melupakan kalian (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kalian kerjakan". (QS. 32/As-Sajdah : 14)

Berpusatkan di Masjid ini, hamba-hamba Allah menyambut undangan Allah ke surganya itu dengan berkesaksian bahwa inilah hamba-hamba Allah makhluk surga-Nya di akhirat sedang menyeberangi alam tipu daya, senda guaru, permainan, berbangga-banggaan kekayaan dan kedudukan sosial dan jabatan, alam kehidupan dunia.
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي َلأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي اْلأَرْضِ وََلأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ(39)
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya (QS. 15/Al-Hijr : 39)

Demi syetan telah bersumpah menjadikan manusia memandang indah (perbuatan ma`siat) di muka bumi, dan untuk menyesatkannya maka hamba-hamba Allah yang memilih menjadikan dirinya makhluk surga akhirat yang sedang menyeberangi alam kehidupan dunia ini mengalami gangguan untuk memudharati dirinya, perjalanannya mendapatkan pencederaan yang dilancarkan oleh kekuatan yang mau uangnya tetapi tidak mau hukum Allah pada uang itu. Mau kedudukan dan jabatan tetapi tidak hukum Allah pada kedudukan dan jabatan itu. Mau kesenangan dunia tetapi menentang hukum Allah yang ada pada kesenangan-kesenangan dunia itu.
Gangguan untuk memudharati dan pencederaan itu dijalankan oleh kepentingan uang dari skala yang hanya puluhan ribu rupiah dengan kecurangan hingga skala global yang dikatakan oleh Profesor Emeritus Universitas Binghamton, AS, James Petras.
Perang imperial Amerika untuk mengamankan kepentingan ekonominya di antara negara-negara Teluk penghasil minyak (Kuwait dan Arab Saudi) demikian pula untuk perluasan pengaruh Israel di Timur Tengah. Kepentingan itu dilihatnya sebagai peluncuran pemerintahan dunia pada Tata Dunia Baru yang berpusat pada supremasi AS dengan dukungan sekutunya di dunia dan didanai oleh negara Arab penghasil minyak yang kaya. (James Petras, Zionisme dan Keruntuhan Amerika, Zahra Publishing House, Jakarta, cet. 1, 2009, hal. 188). Tidak hanya berhenti sampai di suatu tempat ataupun periode, lebih dari itu mobilisasi riil barisan negara-negara seluruh jagad dibelakang PBB terus didemonstrasikan hingga tingkat over actingnya sangat tidak rasional dibanding dengan sosok riil momok yang diperanginya, terorisme. Over acting yang tidak rasional itu makin tajam ditunjukkan dengan adanya Pemerintah Arab Saudi memberikan dana sebesar US$10 Juta kepada lembaga baru PBB untuk memerangi terorisme di pekan ini.

BULAN SUCI DIBAWAH KAKI ZIONIS

Disampaikan pada : Forum Kajian AT-TAUBAH Bagian/SMF Ilmu Penyakit Saraf FK. UNDIP/RSUP Dr. Kariadi Semarang, Ahad 23 November 20...