Jumat, 26 November 2010

Bekerja Profesional

Bekerja profesional sebagaimana yang diajarkan kepada kita bukan hanya disiplin seseorang dengan waktu dan standar yang disepakati dengan mitra kerja. Disamping dengan persyaratan manajemen yang mesti dipenuhi sehingga dengan demikian ia adil itu, bekerja profesional juga merupakan amanah untuk adil terhadap sesama manusia, demikian juga terhadap alam limgkumgan bahkan terhadap tanam-tanaman, tumbuh-tumbuhan, binatang, para malaikat dan bahkan tehadap Dzat yang menghendaki bahwa diri kta ada.
Karena itu, bekerja profesional bukan hanya match antara kinerja manusia dan mekanisme teknologi canggih dan mutakhir yang merupakan  ketaatan hukum Sang Pencipta tentang alam melainkan juga disiplin bersemangat bekerja yang merupakan ketaatan  pada hukum-Nya tentang manusia yang ada di dalam kitab suci-Nya.
Pertama : Bekerja Mencari Karunia Allah
Bekerja professional dijalani oleh hamba Allah semata untuk membenarkan perintah Allah dan menjawabnya dengan taat.
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاَةُ فَانْتَشِرُوا فِي اْلأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللهِ وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kalian di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS. 62/Al-Jumu'ah : 10)

Kedua : Berdasarkan ikatan janji hamba Allah dengan Rabb semesta alam.
Janji manusia dengan yang Maha Menciptakannya telah dinyatakan sejak sebelum lahir ke dunia.
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي ءَادَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah), ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Rabb kalian?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang tidak tahu menahu terhadap ini (keesaan Allah)", (QS. 7/Al-A'raaf : 172)

Ketiga : Berdasarkan perjanjian dengan sesama manusia
وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولاً
(Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya QS. 17/Al-Israa' : 34)
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ     الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاَتِهِمْ خَاشِعُونَ   وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ   وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ   وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ   إِلاَّ عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ     فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ   وَالَّذِينَ هُمْ ِلأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, (QS.  23/ Al-Mu'minuun : 1-8)

وَالَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي اْلأَرْضِ أُولَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ
Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). (QS. 13/Ar-Ra'd : 25)

Bekerja professional berarti bekerja berdasarkan standard kesepakatan dengan sesama manusia yang mempunyai hubungan kepentingan dengan pekerjaan.
Kesepakatan antara dua fihak atau lebih merupakan ikatan perjanjian yang mengikat yang harus dipenuhi oleh yang bersangkutan untuk bekerja professional. Undang-undang dan peraturan-peraturan pemerintah juga merupakan ikatan perjanjian antara sesama manusia yang harus dipenuhi pula. Pengaruh, tekanan dan pemaksaan dari fihak lain ataupun atasan untuk menyimpang dari kesepakatan dan perjanjian adalah perusak profesionalisme.

Tidak memenuhi janji dirinya dengan sesama manusia menjadi baik dan benar apabila ia merupakan pelanggaran janji dirinya pada Rabb semesta alam. Demikian pula, tak ada benarnya perjanjian seorang hamba dengan Rabb-nya ditundukkan atau dimakmumkan kepada perjanjian dirinya dengan sesama manusia.

Keempat : Memenuhi Amanat

إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا اْلأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Allah menyuruh kalian menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kalian) apabila menerapkan hukum di antara manusia supaya kalian menerapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kalian. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. 4/An-Nisaa' : 58)


Bekerja professional tidak mengibadati selain Allah. Mengibadati selain Allah adalah musyrik, menyekutukan Allah, dosa besar yang tidak diampuni Allah. Menyekutukan Allah adalah induk kedustaan. Bekerja mencari karunia Allah yang berinduk kepada kedustaan menyekutukan Allah bukan bekerja profesional yang dikehendaki Allah.
إِنَّمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللهِ أَوْثَانًا وَتَخْلُقُونَ إِفْكًا إِنَّ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللهِ لاَ يَمْلِكُونَ لَكُمْ رِزْقًا فَابْتَغُوا عِنْدَ اللهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدُوهُ وَاشْكُرُوا لَهُ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Sesungguhnya apa yang kalian ibadati selain Allah itu adalah berhala, dan kalian membuat dusta. Sesungguhnya yang kalian selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepada kalian; maka mintalah rezki itu di fihak Allah, dan ibadatilah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nyalah kalian akan dikembalikan. (QS.  /Al-'Ankabuut : 17)
وَمِنْهُمْ مَنْ عَاهَدَ اللهَ لَئِنْ ءَاتَانَا مِنْ فَضْلِهِ لَنَصَّدَّقَنَّ وَلَنَكُونَنَّ مِنَ الصَّالِحِينَ    
Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh. (QS. 9/At-Taubah : 75)
فَلَمَّا ءَاتَاهُمْ مِنْ فَضْلِهِ بَخِلُوا بِهِ وَتَوَلَّوْا وَهُمْ مُعْرِضُونَ
Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). (QS. 9/At-Taubah : 76)

Terjadinya kekikiran itu karena standard kemenangan dan kebahagiaan yang diletakkan Allah pada keridhaan Allah pada kataatan yaitu ketaqwaan dirinya pada Allah diganti dengan standard kekayaan materi duniawi.

فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَى يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ بِمَا أَخْلَفُوا اللهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta. (QS. 9/At-Taubah : 77)

أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللهَ يَعْلَمُ سِرَّهُمْ وَنَجْوَاهُمْ وَأَنَّ اللهَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ
Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib? (QS. 9/At-Taubah : 78)
الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لاَ يَجِدُونَ إِلاَّ جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ سَخِرَ اللهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
(Orang-orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih. (QS. 9/At-Taubah : 79)
اسْتَغْفِرْ لَهُمْ أَوْ لاَ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ إِنْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ سَبْعِينَ مَرَّةً فَلَنْ يَغْفِرَ اللهُ لَهُمْ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَاللهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ
Kamu memohonkan ampun bagi mereka atau tidak kamu mohonkan ampun bagi mereka (adalah sama saja). Kendatipun kamu memohonkan ampun bagi mereka tujuh puluh kali, namun Allah sekali-kali tidak akan memberi ampun kepada mereka. Yang demikian itu adalah karena mereka ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. (QS. 9/At-Taubah : 80)

Rabu, 03 November 2010

INTERIOR KA'BAH

Inside Ka'abah

Saudaraku seiman, gambar ini (bagian dalam Baitullah) adalah hadiah istimewa bagi kita semua
(terutama bagi yang belum pernah masuk atau belum pernah melihat/memiliki gambar seperti ini).

Silahkan disebarkan ke saudara yg lain.

BULAN SUCI DIBAWAH KAKI ZIONIS

Disampaikan pada : Forum Kajian AT-TAUBAH Bagian/SMF Ilmu Penyakit Saraf FK. UNDIP/RSUP Dr. Kariadi Semarang, Ahad 23 November 20...